Kamis, Mei 13, 2010

Semalam Bersama Lonthe

Ini malam saat lonthe-lonthe berbuka beha
Mencari lelaki yang ingin netek
Lalu sembunyikan dalam rimbun bangunan ibukota
dan mengajak jumpalitan di antara kamar – kamar hotel
Hingga lampu jalan tak akan menerobos mata duitannya.

Malam ini lonthe – lonthe datang dari setiap arah
Tapi lampu mobil aparat membuat mereka tak berdaya

Wajah - wajah bertopeng di antara bayang cahaya,
Terbakar bila harus betemu dengan sanak kadang.
Mengigil tangannya serasa tak sanggup memegang segala hasrat.
: lalu terbang bagai kupu – kupu.
Kelelahan menatap pijar lampu jalanan kota.

Malam ini lonthe – lonthe menangis.
Menunggu setiap lelaki yang kesasar.
Dia rela tubuh terjamah lelaki meski berasa remang-remang.
Dan berbaris mesum terlahir menari gemulai oleh siulan nafsu.
Menumpahkan segala hasrat dan muncrat sperma.
Menuntut hilangnya harga diri dan nurani apalgi cinta.

Semalam bersama lonthe – lonthe :
Ini ibukota, kawan…!
Ketika duit lebih berharga dari cinta, kata lonthe – lonthe begitu bersemangat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar