Ku coba menyanyikan syair – syair lagu yang kau tulis di malam kelabu itu.
Malam Sabtu, seminggu lalu.
Meski agak sulit aku nyanyikan, sebab musti memberi nada – nada
Inilah syair terakhir yang kau tulis sebelum kau pergi bersama waktu dan beratnya angin malam musim gugur tahun ini.
Teriring bercak darah merah menghitam dan kisah – kisah yang terserak di lantai
Dan lembar – lembar sejarah berabad –abad yang tertulis di kalender kamar ber-aroma melatimu.
Kau jemput musim kematianmu dengan pisau berlumut amarah
Oleh bayangmu sendiri yang kau sering bersengketa dengannya
Kau memilih dan menentukan jalanmu sendiri
Kekasih, apa kabar di keheninganmu?
Masihkah kau ingin menulis syair – syair
Sedang kau kini terlalu berat untuk member jawab.