Kamis, Mei 13, 2010

MALAM PERTAMA

Aku terlelap dalam mimipi –mimpi jahilku
Memeluk warna jingga bulan di perut bumi
Mencari indah di balik bening matamu
Mengais asa pada rumput- rumput kering yang terus bernyanyi
Meski agak asing terdengar di telingaku

Lalu kau datang kepadaku dengan gaun putih pengantinmu
Kau pun tersenyum dan berucap salam
Tak seperti senyum dan salam–mu tahun lalu
: senyum aroma kepahitan dan keheningan
: salam pun salam abu – abu.

Kau tarik kedua tanganku yamg mulai terbakar dengan tangan misterimu
Yang berhias permata biru
Mengajakku berlari menyusuri jalan setapak terbungkus badai kabut
Dengan lilin –lilin berjajar sepanjang jalan

Dan kita berhenti sejenak kemudian
Masih kau gandeng tangan –tangan terbakarku
Memandang lembah – lembah dan hutan – hutan pinus
Di antara Merapi – Merbabu
Angin malam yang sama menyapa daun – daun pinus dan cemara di lereng –lereng lekuk gemulaimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar