Rabu, Desember 31, 2008

Aku, seonggok tulang rapuh terbungkus kulit...

Aku,
Seonggok tulang rapuh terbungkus kulit,  tak sempurna
Manusia lemah tapi harus terus melangkah, menyusuri jalan penuh liku dan simpang, mengecap pahitnya duka sekaligus manisnya suka 
Selalu,  silih berganti…musim demi musim 

Aku,                                                                                                                                                             Ingin merasakan tapi kadang tak mampu tergapai                                                                         Hasrat menggunung tapi kenyataan terpasung                                                                                  dan sering terjatuh dalam kubangan yang berbeda, meski aku mengerti aku harus kuat untuk bangkit dan melangkah lagi.


Kini, …..engkau tiba – tiba hadir dalam titik – titik perjalanan waktuku  

Sungguh, …
Pesonamu, memberi keyakinan dan semangat baruku, membuat aku mampu berkhayal dan ber-imajinasi, memberi aku energi untuk bisa bermimpi lagi, maka tergalilah cinta dalam batinku yang telah lama ku kubur….
Tapi sekaligus memberi keraguan,  
Apakah aku mampu untuk jadi yang terbaik buat mu…?

Aku,                                                                                                                                                       penuh harap sekaligus hasrat,
berikan sedikit kepercayaan mu pada ku beberapa detik
agar aku mampu tuk bertahan
walau hanya beberapa detik.

Engkaukah Yang Kutunggu?

Hampa diri, temani sepi, saat sunyi diresapi,
Cinta menumpuk hasrat,
Berharap seorang kekasih,
Menempati ruang kosong di hati, memberi butir – butir kasih mengalir dalam nadi.
Engkaukah Selama Ini Yang Kutunggu?
Dalam mimpi selalu datang menghampiri,
Berhias senyum manis,
Menyapa dalam irama lembut, dan sepiku seolah pergi  
Engkaukah Selama Ini Yang Kutunggu?
Begitu aku merindukan,

Jejak - jejak cinta , rona wajah padang rembulanmu, juga bening kedua bolamatamu  

Hasratku begitu membuncah.
Setiaku yang begitu berat aku jaga,
Tulus hati yang kuberi,
hanya untukmu,
Untuk membuatmu tersenyum bahagia, di sisiku.


.............HASRAT YANG TERPUTUS DAN TERHEMPAS

Kutemukan diriku kini adalah seorang yang gagal untuk sekedar jadi penyair. Yang bisa merangkai kata – kata dengan indah dan memabukkan Dan pandai bersilat lidah, tentu saja. Maka aku pun ingin berhenti menulis puisi atau novel Menghentikan segala gejolak dan hasrat serta mimpi – mimpiku menggila
Lalu,….sesaat kemudian aku temukan di kepalaku ada hasrat yang tiba – tiba ada ; aku ingin menulis syair – syair lagu saja, baik lagu – lagu melankolis ataupun nyanyian –nyanyian suka cita riang gembira. Sekaligus menentukan irama dan nada – nadanya juga arransemen musik untuk mengiringi lagu ciptaanku itu.
Akan ku tulis dengan kata – kata sederhana saja, hingga banyak orang bisa menghafal bahkan menyanyikan lagu – laguku ketika mereka mandi, naik bus kota, jalan – jalan ke mall, saat merek a menghadiri pesta – pesta di kota pada malam hari agar tidak dikatakan kota tua dan mati. Atau sebagai salah satu lagu hiburan ketika malam pentas seni untuk perayaan 17 – Agustusan di kampung – kampung
Akan ku tulis laguku dengan kata – kata sederhana saja, tidak seperti puisi dari penyair – penyair yang hanya bisa di mengerti oleh orang yang gila puisi atau novel
Namun,….aku tidak bisa. Ada alunan lembut dalam hati menuntut aku untuk terus menulis puisi – puisi atau novel –novel.


Pesona Bunga - Bunga

Ku lalui lorong waktu bersama bunga
Meski harus banyak jalan liku penuh simpang dan pucuk – pucuk duri
Namun sempat kureguk indahnya warna dunia bersamanya
dengan bayang yang terhalang oleh berdetik – detik jarak
Tapi kini bunga ku hilang di antara jurang
Lalu, aku lewati tebing - tebing terjal

Ku coba berdiri tegak dan terus melangkah
Walau aku tahu begitu sulit melewati tebing - tebing terjal itu

Disini,  
dimana aku benar-benar terjatuh
Sekuntum bunga lain tersenyum kepadaku
Saat aku masih terluka
Hanya dia yang mampu damaikan hatiku
Hanya dia yang mampu berikan semangat bara
Hanya dia yang mampu beningkan jiwaku
Masih,
ku coba berdiri dan bangkit untuk terus melangkah 
Meski harus tertatih karena luka ini
Meski aku belum yakin
Akankah bunga ini menggantikan bungaku yang hilang
Dan berharap rasaku yang lalu terhanyut oleh arus waktu
lalu membawanya pergi jauh , tersisa sebagai sebuah kenangan

Lalu,

Ku petik sekuntum bunga liar itu
kurangkai sebagai mahkota
ku jadikan sesuatu yang terindah dalam hidupku
Hingga tercium semerbak harum mewangi di bumi
dan tak kurasakan lagi pahit getir luka lara 

Selasa, Desember 30, 2008

Cinta, sudut pandang lain...

Bukankah,.....

Seseorang yang mencintai kamu, tidak bisa memberikan alasan mengapa, ia mencintaimu. Dia hanya tahu, dimata dia, kamulah satu satunya....

Seseorang yang mencintai kamu, jarang memujimu, tetapi di dalam hatinya kamu adalah yang terbaik, hanya ia yang tahu…

Seseorang yang mencintai kamu, hanya menjatuhkan airmatanya dihadapanmu. Ketika kamu mencoba untuk menghapus air matanya, kamu telah menyentuh hatinya, dimana hatinya selalu berdenyut dan bergetar untuk kamu…

Seseorang yang mencintai kamu, akan mengingat setiap kata yang kamu 
ucapkan, bahkan yang tidak sengaja dan ia akan selalu menggunakan kata – kata itu tepat waktunya...

Seseorang yang mencintai kamu, tidak akan memberikan janji apapun dengan mudah, karena ia tidak mau mengingkari janjinya. Ia ingin kamu untuk mempercayainya dan ia ingin memberikan hidup yang paling bahagia dan aman selama-lamanya…

Seseorang yang mencintai kamu, mungkin tidak bisa mengingat kejadian/ 
kesempatan istimewa, seperti perayaan hari ulang tahunmu, tapi ia tahu 
bahwa setiap detik yang ia lalui, ia mencintai kamu, tidak peduli hari 
apakah hari ini…

Seseorang yang mencintai kamu, tidak mau berkata Aku mencintaimu dengan mudah, karena segalanya yang ia lakukan untuk kamu adalah untuk menunjukkan bahwa ia siap mencintaimu, tetapi hanya ia yg akan mengatakan hal itu pada situasi yang tepat, karena ia tidak mau kamu salah mengerti, dia mau kamu mengetahui bahwa ia mencintai dirimu…

Seseorang yang benar - benar mencintai kamu, akan merasa bahwa sesuatu 
harus dikatakan sekali saja, karena ia berpikir bahwa kamu telah 
mengerti dirinya. Jika berkata terlalu banyak, ia akan merasa bahwa 
tidak ada yang akan membuatnya bahagia / tersenyum…

Seseorang yang mencintaimu, jarang mengatakan kata – kata manis. Tapi kamu tahu, perhatiannya sudah menytakakan semua. Seseorang yang mencintai kamu, akan selalu berusaha membuat mu tersenyum dan tertawa walau terkadang hatinya sedang sedih...

Seseorang yang mencintaimu, akan membalut hatimu yang pernah terluka dan 
menjaganya dengan setulus hati agar tidak terluka lagi dan ia akan 
memberikanmu yang terbaik walau harus menyakiti hatinya sendiri

Seseorang yang mencintaimu, akan rela melepaskanmu pergi bila bersamanya kamu tidak bahagia dan ia akan ikut bahagia walau kamu yang dicintainya bahagia bersama orang lain.



Rabu, Desember 24, 2008

Melangkah Pada Jarak Dua Anak Panah

Selalu melangkah pada jarak dua anak panah…

Berusaha mendekat dan tersampai pada alunan….

Sang Ruci…..

Yang selalu memberikan kesegaran bagi segalanya…

Tanpa terasa berusaha merengkuh dan berkuasa atasnya..

Bahkan setelah mengetahui…

Arti kebebasan dan kesendiriannya…

Hanya saja terlalu menyedihkan pada kesendiriannya…

Hanya saja terlalu menyakitkan pada amarahnya…

Kenyataan terkadang sangatlah jelas…

Terkadang bagai mencari dalam kegelapan…

Mereka membagi dalam dua keberadaan…

Adanya hitam dan putih….

Dan kemudian berlanjut pada cerita yang selalu mengisi dunia…

Dengan keindahan yang sesuai dengan kapasitasnya…

Yang tak dapat diraih rahasianya oleh sebagian manusia….

Memasuki lembaran baru…

Atau hanya akan mengulang kejadian yang sama…

Tak hanya janji semata…

Tak hanya usaha belaka….

Perpaduan antara kerusakan yang membunuh…

Dan jiwa yang luruh…

Sungguh seakan menjadi sebuah pantangan…

Pada satu jenis..akan kebebasan…

Mengutarakan perasaan…

Jatuhkan air mata….

Selalu mencoba berdalih…

Alasan-alasan yang menjadi perisai…

Kebohongan-kebohongan yang menyelamatkan..

atau malah menghancurkan?

Tak sanggup menilai segala sesuatu…

Ketika segalanya menjadi sulit…

Hanya diam terpaku…

Meratapi lemahnya kalbu….

I’m just a Sword with no honor….

I let my anger to spread and conquer…

And you are the flower

That will always bloom in the summer….

Siluet di Ujung Tahun

Semburat ungu violet di ujung senja desember

melukis indah di garis - garis lengkung langit

dan sesaat aku pun tersentak...

Sadari aku dari lamunan,

ternyata diriku telah jauh melangkah meskipun sekaligus berarti kehilangan

Satu demi satu...terkuak juga memoar- memoar liar terlintas di lingkar - lingkar gusar

Musim demi musim berlalu...

Menggores luka di pucuk - pucuk duri

Melukis tarian duka di ujung -ujung sejarah yang terserak

Aku kehilangan beberapa makna hidup

yang meski aku jalani 

siluet senja di bulan desember

menggugah aku akan hasrat - hasrat