Kamis, Januari 07, 2010

Hadiah Pada Ulang Tahun-mu

Ini hadiah dariku,
Vas bunga keramik biru tua, yang katanya dari negeri China
Aku beli kemarin di pasar malam di alun – alun tengah kota
Dengan uang hasil aku mencopet dompetmu di atas bus kota jalur 12,
Saat kau pulang sekolah, Sabtu minggu lalu…

Suka atau tak suka, terimalah….
Terimalah dengan senyum manis berhias bening kedua bola matamu
Lalu,
Ucapkan salam terimakasih, padaku !

Ini hadiah dariku,
Vas bunga keramik biru tua, yang katanya dari negeri China
Sebagai hadiah di hari Ulang tahunmu, hari ini.

Ya, hari ini, 17 tahun lalu…
Kau terlahir dari rahim seorang pelacur.
Sedang orang – orang tak pernah tau siapa ayahmu !

Maaf,…
Hanya sebagian kecil uang dari dompetmu yang aku belikan vas bunga bitu tua ini.
Sebagian lain telah aku gunakan untuk membeli payudara dan bokong mama mu yang aduhai dan semog itu ;
Termasuk syahwat – syahwat,
Ciuman – ciuman nakal dan deru nafasnya

Ahh, Selamat Ulang Tahun untukmu dan sampaikan salam hangat untuk mama-mu...
Dari aku,
Lelaki yang telah menyetubuhinya untuk pertama kali di malam – malam pekat.


Djogdja, April 2002

46 Menit Bersama Rhama & Shinta

Kepada temanku,...Rhama.
Ini perpustakaan, Dab !

Tempat aku dan mereka menelanjangi lalu membedah tebalnya buku – buku
Juga diktat – dikat kuliah
Mencari sebaris angka dan sederet kata – kata
Di antara konyolnya sekian rumus dan fungsi

Jangan lagi kau belai rambut pacarmu itu.
Aku tahu,…rambutnya memang panjang dan indah.
Jangan lagi kau remas jari – jari tangannya
Aku juga tahu,…jari – jari tangannya memang lentik.
Jangan lagi kau cium merah bibirnya
Toh,..aku masih bisa melihat bibirnya yang merekah.

Kepada temanku,...Shinta
Ini perpustakaan, Mbak Yu!

Tempat mataku dan mata – mata mereka setengah mati mencari makna dan arti
Di balik sekian kata dan sejumput kalimat
Mencari sebaris angka dan sederet kata – kata

Kepada temenku,...Rhama dan Shinta.
Aku mengungkap tanya pada kalian ;
Apakah tak ada tempat yang lebih indah dan asyik buat kalian selain di sini ?

Hai,Rhama...Hai,Shinta !
Tumpahkan segala cinta kalian dengan lembut
Bahasakan hasrat, nafsu dan muncrat sperma kalian dengan indah
Tapi, tidak di sini !
Ini tempatku dan tempat mereka…
Tempat yang penuh nafas, peluh dan gelora.


Bulaksumur, Djogdja. April 2001