Roman tentang matahari tujuh warna
yang muncul dalam lembar sejarah
Ketika cahaya sang mentari bergelora
Dan membias di titik – titik air hujan di luasnya angkasa
Berawal dari hati yang sepi
karena jiwanya terbelah setengah,
sementara setengah yang lain terdampar entah kemana
Jarak menjadi tirai penutup
namun waktu membuka jalan untuk ditempuh
Bagian yang satu mencari sebagian dirinya yang lain
di antara ruh yang setengah hidup
dan setengah mati
Mencari serupa dari alur dan jalur
yang dipahatkan pada batu – batu cadas perjalanan
Sama sama merah oleh gairah
Sama-sama biru oleh rindu
Jiwa yang terbelah
Bagian satu terpisah dengan bagian yang lain
Hanya satu petunjuk yang ditinggalkan surga
Sebuah tanda rasa yang menggetar
saat belahan yang satu
berada di radius belahan yang lain
bukan hanya dalam jarak,
namun juga kata
Ketika bertemu akhirnya,
maka matahari menjadi tujuh warna
dalam pita-pita