Kamis, Mei 13, 2010

Mengusung Dendam

Selembar kertas buram di meja tua ini
Suatu pagi di ruang baca perpustakaan kampus tua
Menjadi lidah atas kata batinku
Yang tersembunyi dan tenggelam
Di balik putus asa – ku

Segunung hasrat segumpal darah
Telah membunuh dan mengubur aku dalam kubangan bau anyir
Aku anak manusia:
Ayahku Adam, Ibuku Hawa
Masih kuasa mengusung dendam
Masih kuat membawa amarah
Menghancurkan kasih yang terlukis dalam kilatan cahaya damai
Pun remukkan jiwa
Membunuh rasa pada dan segala apa – apamu
Tanpa pernah sempat kamu balas sedikitpun!

Aku pun bisa megobral dendam di mata dan jiwamu dengan ujung - ujung lidahku
Karena dendamku adalah rasa kasihku berupa kebencian
Yang akan merasuk pada tiap – tiap jiwa yang terpanggang
Hingga terbelenggu
: Lalu sekarat tanpa rasa dan mati tanpa makna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar