Selembar kertas buram di meja tua ini
Suatu pagi di ruang baca perpustakaan kampus tua
Menjadi lidah atas kata batinku
Yang tersembunyi dan tenggelam
Di balik putus asa – ku
Segunung hasrat segumpal darah
Telah membunuh dan mengubur aku dalam kubangan bau anyir
Aku anak manusia:
Ayahku Adam, Ibuku Hawa
Masih kuasa mengusung dendam
Masih kuat membawa amarah
Menghancurkan kasih yang terlukis dalam kilatan cahaya damai
Pun remukkan jiwa
Membunuh rasa pada dan segala apa – apamu
Tanpa pernah sempat kamu balas sedikitpun!
Aku pun bisa megobral dendam di mata dan jiwamu dengan ujung - ujung lidahku
Karena dendamku adalah rasa kasihku berupa kebencian
Yang akan merasuk pada tiap – tiap jiwa yang terpanggang
Hingga terbelenggu
: Lalu sekarat tanpa rasa dan mati tanpa makna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar