Aku mulai muak
Menunggu tanpa pernah bosan
Pada detik - detik di ujung gelisah
Di antara selusin pilihan
Di antara sekian kebenaran sekaligus ketakbenaran
Bagaimana aku harus mencari satu kata damai
Di antara butir – butir pasir gurun
Yang sudah bosan melihat kilau matahari
Di antara mulut – mulut peng-khotbah
Yang bau arak dan menyesatkan
Di antara senyuman para bidadari
Yang makin menggiurkan dan memabukkan
Diantara geliat penari bugil
Yang makin membangkitkan birahi
Diantara batu putih pada bukit – bukit kapur
Yang makin kering dan berdebu
Di antara wajah – wajah memelas bocah – bocah jalananan
Yang makin berisik menyanyikan lagu kemiskinanan di atas bus kota
Di antara muka – muka beringas preman
Yang baru saja memalak para penumpang di terminal – terminal
Bagaimana aku harus mencari satu kata damai
: sedang aku mulai muak menunggu…!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar