Kecamuk dalam bencana dendam
Buah kebencian akibat dengki dari segumpal hati yang mati.
0h, embun…..
Tenggelamkan aku dalam heningmu
Mandikan aku dalam beningmu
Masukkan aku dalam sejukmu
Basuhlah aku dalam lembutmu
Oh, embun……
Meneteslah ke dalam panas hatiku
Masuklah ke lorong – lorong sesat jiwaku
Jadilah hujan mengguyur kering batinku
Oh, embun…..
Masuklah ke jiwaku lewat nadi – nadiku
Gantikan panas darahku dengan sejukmu
Jadilah lautan tempat aku berenang dan bermain
: saat aku terlalu letih mengembara
Mencari arti sederet angka sebaris bait
Pada puisi – puisi yang menghias lengkung langit
Mengukir batu – batu cadas prasasti di kaki – kaki sejarah
Menulislah ketika lidah tak cukup untuk menyuarakan gelora dan hasrat di jiwamu.....
Selasa, Juni 23, 2009
Senin, Juni 22, 2009
SYAIR LAGUMU YANG TAK SELESAI
Ku coba menyanyikan syair – syair lagu yang kau tulis di malam kelabu itu.
Malam Sabtu, seminggu lalu.
Meski agak sulit aku nyanyikan, sebab musti memberi nada – nada
Inilah syair terakhir yang kau tulis sebelum kau pergi bersama waktu dan beratnya angin malam musim gugur tahun ini.
Teriring bercak darah merah menghitam dan kisah – kisah yang terserak di lantai
Dan lembar – lembar sejarah berabad –abad yang tertulis di kalender kamar ber-aroma melatimu.
Kau jemput musim kematianmu dengan pisau berlumut amarah
Oleh bayangmu sendiri yang kau sering bersengketa dengannya
Kau memilih dan menentukan jalanmu sendiri
Kekasih, apa kabar di keheninganmu?
Masihkah kau ingin menulis syair – syair
Sedang kau kini terlalu berat untuk member jawab.
Di Kesunyian Jiwa yang Merindu
Semburat pesona mentari di ufuk timur
Lembut semilir angin utara perlahan mengiring datangnya pagi
Sang waktu mengantar hari berganti
Dan alam pun berdzikir menyebut ke ajaiban Sang Pencipta
Sungguh pagi yang membuat jiwaku bergetar dalam damai
Di keheningan padang belantara pemikiran
Di kesunyian sekeping jiwa yang merindu
Aku tertegun
Merenungi tapak demi tapak jalan pehuh liku seakan tak berujung …..
Alangkah indahnya , jika setiap hati terselimuti oleh kasihmu
Tapi hasrat hanyalah sebuah keinginan membuncah
Sedang realita terpasung
Kadangkala,
Aku tak dapat membuktikan apa,
bagaimana dan siapa
Seperti keinginan sekeping jiwa yang bernyanyi sendu
Dalam hiruk pikuk dunia dan keajaiban alam raya
Aku berhening diri dalam kerangka hasrat
Meski aku mengerti, sungguh aku mengerti
Bumi terus berputar, waktu pun terus berlalu
Dan aku harus tetap melangkah
Tetap melangkah…
Lembut semilir angin utara perlahan mengiring datangnya pagi
Sang waktu mengantar hari berganti
Dan alam pun berdzikir menyebut ke ajaiban Sang Pencipta
Sungguh pagi yang membuat jiwaku bergetar dalam damai
Di keheningan padang belantara pemikiran
Di kesunyian sekeping jiwa yang merindu
Aku tertegun
Merenungi tapak demi tapak jalan pehuh liku seakan tak berujung …..
Alangkah indahnya , jika setiap hati terselimuti oleh kasihmu
Tapi hasrat hanyalah sebuah keinginan membuncah
Sedang realita terpasung
Kadangkala,
Aku tak dapat membuktikan apa,
bagaimana dan siapa
Seperti keinginan sekeping jiwa yang bernyanyi sendu
Dalam hiruk pikuk dunia dan keajaiban alam raya
Aku berhening diri dalam kerangka hasrat
Meski aku mengerti, sungguh aku mengerti
Bumi terus berputar, waktu pun terus berlalu
Dan aku harus tetap melangkah
Tetap melangkah…
Jumat, Juni 12, 2009
Pada Engkau Semata
Ya Alloh...Ya Robbi...
Pada Engkau saja aku tempatkan segala rindu dan cinta ini
Menjelma indah di batas-batas hasrat
Meski aku tak kuasa memberinya dengan berpeluh puluh do’a dan berratus dzikir sebagai penghias
Hingga Airmata menggenang dalam dingin malam-malam pengembaraanku
Sesampai terlintas fajar di aroma ShubuhMU.
Cinta itu pulalah yang memberi aku semangat
Untuk kuat mengibas pedang atau menarik picu senapan
Merebut dan menjaga tanah warisan para Syuhada’ tercinta
Yang dengan darah mereka bumi pun memerah basah
Dan meski aku sering kalah
Namun cinta itu pulalah yang mengobati aku kala terluka batinku
Yang sering berhenti di batas – batas nafasku
Ya Alloh....Ya Rabbi...
Kaulah satu-satunya yang tak meninggalkan aku
Saat aku terbuai dalam kasidah – kasidah cinta yang lain
Saat aku terjebak dalam pesona – pesona lain
Saat aku terpedaya dalam keindahan – keindahan lain
Ya Alloh,...wahai Engkau yang bersemayam di atas ‘Arsyi
Hanya Engkau
Satu petunjuk pada jalan penuh simpang pengembaraanku
Satu tempat aku ingin kembali
Meng-usaikan semua langkah juga cita
Hingga berada dalam hening dan beningMU.
Pada Engkau saja aku tempatkan segala rindu dan cinta ini
Menjelma indah di batas-batas hasrat
Meski aku tak kuasa memberinya dengan berpeluh puluh do’a dan berratus dzikir sebagai penghias
Hingga Airmata menggenang dalam dingin malam-malam pengembaraanku
Sesampai terlintas fajar di aroma ShubuhMU.
Cinta itu pulalah yang memberi aku semangat
Untuk kuat mengibas pedang atau menarik picu senapan
Merebut dan menjaga tanah warisan para Syuhada’ tercinta
Yang dengan darah mereka bumi pun memerah basah
Dan meski aku sering kalah
Namun cinta itu pulalah yang mengobati aku kala terluka batinku
Yang sering berhenti di batas – batas nafasku
Ya Alloh....Ya Rabbi...
Kaulah satu-satunya yang tak meninggalkan aku
Saat aku terbuai dalam kasidah – kasidah cinta yang lain
Saat aku terjebak dalam pesona – pesona lain
Saat aku terpedaya dalam keindahan – keindahan lain
Ya Alloh,...wahai Engkau yang bersemayam di atas ‘Arsyi
Hanya Engkau
Satu petunjuk pada jalan penuh simpang pengembaraanku
Satu tempat aku ingin kembali
Meng-usaikan semua langkah juga cita
Hingga berada dalam hening dan beningMU.
Selasa, Juni 09, 2009
Dialog di semburat fajar pagi
Sebuah kisah,
saat-saat sebaris kata mewujud menjadi dialog cinta :
di iringi alunan fajar pagi yang mulai bergema.
mereka saling menyapa, bergemuruh :
“Aku, air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis mencintai saya berlalu begitu saja.”
lalu dialog sirna ditelan semburat fajar pagi yang mulai memakan gelora kata
Dan embun terbang melebur di antara awan-awan kata.
Untuk dia.......sesuatu yang indah dimataku.
Angin….
Bawalah cintaku dalam semilir dan geloramu
Letakkan tepat saat ia rindu akan aku
bahwa kasihku untuknya abadi
Mentari….
hangatkan ia dalam bahagia
hingga ia merasa damai
Basahi juga wahai hujan
sampai dia akan memanggilku dalam kuyupnya Untuk hangatkan dari sebaris dingin yang membungkusnya
hari ini,esok dan selamanya…….
Bawalah cintaku dalam semilir dan geloramu
Letakkan tepat saat ia rindu akan aku
Malam,....datangkan aku dalam gelisahnya
sampaikan senyum heningku kepadanya
bahwa kasihku untuknya abadi
Mentari….
hangatkan ia dalam bahagia
hingga ia merasa damai
Basahi juga wahai hujan
sampai dia akan memanggilku dalam kuyupnya Untuk hangatkan dari sebaris dingin yang membungkusnya
hari ini,esok dan selamanya…….
Kucari Engkau, Sang Hyang...
Mencari-Mu di langit malam,
diantara gugusan terang bintang-bintang
diantara tanda-tanda fajar akan menyingsing
diantara semburat bayang hitam.
tapi tak kutemui diri-Mu
ya Allah..
tak pantaskah ku melihat-MU
tapi ternyata Engkau benar ya Allah,
kau tunjukkan diri-MU hanya sedikit
namun itu bisa menyadari bahwa
ku tak mampu melihat-MU..
ku terlalu sombong pada-MU
padahal melihat makhluk-MU saja kutak mampu ya Allah..
matahari terlalu terang untukku
apalagi diri-MU
semesta terlalu besar tukku jelajahi
apalagi diri-MU
ternyata aku telah menemukan cahaya-MU
dalam tiap sujudku
dalam tiap kebaikan yang ku ikhlaskan untuk-MU dalam tiap siang dan malam yan Kau biarkan bergantian mengiringiku
diantara gugusan terang bintang-bintang
diantara tanda-tanda fajar akan menyingsing
diantara semburat bayang hitam.
tapi tak kutemui diri-Mu
Lalu pesona zuhur pun tiba ketika
kembali ku melihat langit dan menatapi angkuhnya matahari, makhluk-MU…
ya Allah..
tak pantaskah ku melihat-MU
tapi ternyata Engkau benar ya Allah,
kau tunjukkan diri-MU hanya sedikit
namun itu bisa menyadari bahwa
ku tak mampu melihat-MU..
ku terlalu sombong pada-MU
padahal melihat makhluk-MU saja kutak mampu ya Allah..
matahari terlalu terang untukku
apalagi diri-MU
semesta terlalu besar tukku jelajahi
apalagi diri-MU
ternyata aku telah menemukan cahaya-MU
dalam tiap sujudku
dalam tiap kebaikan yang ku ikhlaskan untuk-MU dalam tiap siang dan malam yan Kau biarkan bergantian mengiringiku
Langganan:
Postingan (Atom)