Jumat, Mei 14, 2010

Pada Sebuah Malam di KINASIH

Untuk sebuah nama...
Dia duduk termenung di keharuman musim - musim bunga.
Lalu tiba - tiba terlintas pada sebuah kesunyian perjalanan waktuku.

Hadirkan pesonanya; begitu indah - begitu merdu.
Aku tersentak ;
Sadari lamunan.
Dan bangun dari kidung hening yang terlalu pilu.
Lalu aku eja dengan aksara - aksara purba :
tentang dirinya,
tentang indah senyumnya,
tentang lembut wajahnya,
tentang bening ke dua bola matanya...

Seribu tanya pun terungkap dalam diam ;
Siapakah dia yang serupa bidadari ?

Palung hatiku meng-alun ombak gejolak dan gelora rasa ;
Sungguh...

Ingin aku menari tarian cinta bersamanya :
Menjamahi hari - hari ; menjalin mimpi - mimpi
Seperti Rama dan Shinta memadu cinta dan menyanyikan syair - syair asmara.
Tak usah kau bertanya,
Bagaiamana gelora di jiwa ini tentang nya,
Karena tak akan mampu aku menjawabnya.....



Caringin - Bogor, 03 Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar