Bening yang mendasari jiwa
Terhentak semilir angin di ujung senja yang kian malu-malu menghampiriku
Lalu…..
Aku pandang merah lembayung langit
Lembut awan putih awan menghiasinya
Perlahan,…..
Terkuak memori-memori liarku
Ter rekam jejak-jejak liku dan laku masa lalu
Meski terjatuh lalu bangkit dan tetap tegar berjalan
Oh, senja kala…..
Beberapa musim berlalu
Meninggalkan jejak tentangnya dan terukir kuat di lembar-lembar sejarah perjalananku
Tertulis indah senyum manisnya,
Bening kedua bola matanya,
Juga hitam lurus rambut di kepalanya.
Oh, senja kala….
Meski aku tahu, dia tinggal unggun kenangan
Namun tak mudah bagiku untuk melepaskan dia dari lorong hati.
Sedang sapa lembutnya masih terngiang indah di belantara jiwaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar